Ada Impor Kopi Vietnam Ke Lampung, Harga Kopi Lampung Anjlok

BANDAR LAMPUNG (ISN) – Dugaan anjloknya harga kopi Lampung lantaran masuknya impor kopi dari Vietnam ternyata bukan isapan jempol semata. Hal tersebut dibuktikan dengan adanya tiga perusahaan kopi di Lampung yang sejak Januari hingga Juli 2019 mengimpor kopi.Ketiganya yakni PT Indra Brothers, PT Sarimakmur Tunggal Mandiri dan PT Nedcoffee Indonesia Makmur Jaya.

Sejak awal 2019 lalu total jumlah impor ketiga perusahaan itu mencapai 980.953 Kilogram. Menurut sumber terpercaya dua dari tiga perusahaan tersebut mengimpor kopi dari Vietnam. Sedangkan satu perusahaan lainnya dari Busan, Korea Selatan.

Dia merincikan PT Indra Brother pengimpor kopi Vietnam terbanyak dengan jumlah 576.730 kilogram. Kemudian PT Sarimakmur Tunggal Mandiri sebanyak 384.703 kilogram. Sedangkan PT Nedcoffee Indonesia Makmur Jaya mengimpor kopi dari Busan Korea Selatan sebanyak 19.520 kilogram.

“Itu data impor kopi rentang waktu antara Januari 2019 hingga Juni 2019. Kalau untuk data tahun lalu (2018) saya tidak punya,” jelasnya.

Sebelumnya dugaan kopi vietnam yang masuk ke Lampung, anggota DPR-RI terpilih sekaligus ketua Dewan Kopi (DEKOPI) Lampung, Drs. Hi. Mukhlis Basri atau yang akrab disapa MB ini, menyatakan mengutuk keras adanya impor kopi yang masuk ke daerah Lampung.

“Saya mengutuk keras adanya impor kopi masuk ke daerah Lampung, karena Lampung ini adalah sentralnya kopi, penghasil kopi robusta terbesar di indonesia, untuk itu saya meminta kepada importir untuk menghentikan semua kegiatan impor tersebut, tunjukkan rasa cinta kita pada bangsa ini, jangan semata-mata memikirkan keuntungan pribadi atau segelintir orang saja,” tegasnya

MB juga mengatakan salah satu penyebab turunnya harga kopi Di Lampung dikarenakan adanya impor kopi dari luar negeri tersebut, harga yang lebih murah menjadi faktor tergiurnya importir memasukan kopi dari luar negeri.

“Selama ini kita masih berharap itu semua adalah berita bohong, tapi ternyata pak gubernur sudah mendapatkan data yang valid tentang adanya impor sejak tahun 2017 hingga saat ini, akan tetapi siapa yang mengimpor, PT apa, kepentingannya dan keperluannya apa kita belum tahu, karena baru hari ini kita mengajukan surat resminya,” ungkapnya

“Apabila kita sudah mendapatkan data-data tersebut kita akan mengambil langkah dan melaporkan lagi kepada bapak gubernur, yang jelas sebelum kita mengambil langkah saya sebagai ketua DEKOPI saya sangat mendukung permintaan pak gubernur yakni untuk tidak memasukkan kopi luar ke daerah lampung, karena itu sama saja membunuh petani kopi kita,” pungkasnya. (Momentum/Red)

Loading