Germany Indonesia Professionals dan Jejaring Alumni & Returning Experts Indonesia Gelar Webinar

BANDAR LAMPUNG (ISN) – Germany Indonesia Professionals (GIP) mengadakan Web Seminar (webinar) series GIP bekerja sama dengan Alumni Jerman yang tergabung dalam Jejaring Alumni & Returning Experts Indonesia (JARI) Foundation, Kamis (26/11/2020).

Kegiatan yang berlangsung selama 3 hari berturut-turut tersebut mengusung tema “The 360° Approach to the German Ausbildung System” dan mendapatkan dukungan dari Organisasi Kerjasama Internasional Jerman atau yang lebih dikenal dengan GIZ (Deutsche Gesellschaft für internationale Zusammenarbeit), Direktorat Mitrasdudi Kemendikbud, Praktisi dari BP2MI, serta Ikatan Guru Bahasa Jerman Indonesia (IGBJI).

Webinar yang digelar selama tiga hari itu juga mengusung tema yang berbeda setiap harinya,pada Selasa (24/11/2020) mengusung tema “Strategi Peningkatan Kualitas Lulusan SMK dan Kualitas Standar Pekerja Migran Indonesia”. Webinar hari pertama dibuka dengan arahan dari Diplomat Fungsional Ahli Madya Kemenlu Republik Indonesia, Perry Pada, dan Koordinator Program GIZ, Bapak Syamsul Ibad.

Webinar di hari pertama yang bertujuan memberikan gambaran seutuhnya tentang sistem pendidikan vokasi Jerman atau yang dikenal dengan Ausbildung itu menghadirkan Dr. Ahmad Saufi selaku Direktur MITRAS DUDI Kemendikbud dan Freddy Panggabean selaku Direktur Kerja Sama Luar Negeri BP2MI sebagai narasumber.

Narasumber memberikan materi tentang bagaimana Jerman membentuk tenaga terampil di negaranya dan bagaimana Indonesia mampu memanfaatkan peluang tersebut sebagai salah satu pilihan karir bagi para lulusan SMK di Indonesia.

Dalam arahannya,Diplomat Fungsional Ahli Madya Kemenlu Republik Indonesia, Perry Pada berharap dengan digelarnya webinar dapat menambah wawasan tentang Ausbildung yang dapat memberikan kesempatan besar bagi bangsa Indonesia untuk meningkatkan daya saing dan produktivitas masyarakat Indonesia dalam memajukan pembangunan bangsa.

Sementara itu, Syamsul Ibad selaku perwakilan dari GIZ menyampaikan bahwa GIZ berperan aktif dalam kerja sama pembangunan di Indonesia dan memfasilitasi para alumni Jerman untuk memberikan kontribusi positif terhadap pembangunan Indonesia. Narasumber pada webinar hari pertama adalah Dr. Ahmad Saufi selaku Direktur MITRAS DUDI Kemendikbud.

“Jumlah lapangan kerja dan jumlah lulusan belum seimbang. SMK dan Politeknik diharapkan dapat juga mencetak lulusan yang menjadi wirausahawan. Hal ini dapat terjadi dengan cara meningkatkan kapabilitas pimpinan SMK dan Politeknik yang awalnya adalah Chief Education Officer, menjadi Chief Executive Officer,” ujar Syamsul.

Selain itu, Freddy Panggabean juga menekankan bahwa peluang bekerja di luar negeri adalah alternatif yang sangat potensial untuk WNI dan persoalan yang paling umum terletak pada penguasaan Bahasa asing yang sebenarnya bisa dipelajari.

Selanjutnya, pada Webinar dihari kedua, tepatnya hari Rabu (25/11/2020) mengusung tema “Sharing Pengalaman sebagai Lulusan Ausbildung”. Webinar dihadiri oleh berbagai narasumber inspiratif yaitu Prof. Dr. -Ing. Ralf Förster sebagai dosen di Politeknik Beuth Hochschule yang juga merupakan alumni Ausbildung, untuk memberikan gambaran pengalaman Ausbildung dari perspektif Jerman dan dua narasumber asal Indonesia dengan pengalaman lulus program Ausbildung yaitu Muhammad Mamduh (Alumni Ausbildung Teknik di kota Leipzig) dan Anggra Rifani (Alumni Ausbildung Koch di kota Bonn).

Sesi webinar di hari kedua bertujuan untuk membagikan hasil pengalaman anak Indonesia dan profesor Jerman sebagai alumni Ausbildung di Jerman sehingga diharapkan mampu memberikan inspirasi bagi masyarakat luas di Indonesia untuk terus belajar dan mengasah keterampilan guna menjadi individu yang berkualitas dan berdaya saing tinggi.

Ketiga narasumber memaparkan materi yang sesuai dengan tema webinar. Prof. Dr. -Ing. Ralf Förster menyampaikan bahwa kesempatan untuk menggabungkan pelatihan dari SMK/SMA ke Ausbildung sangat tinggi.
“Ausbildung akan memberikan sertifikasi hasil yang akan berguna sebagai bukti bahwa mereka adalah pekerja yang terampil. Pasca Ausbildung, mahasiswa Indonesia dapat menambah ilmu dan memiliki peluang untuk membangun dan memperbanyak UMKM di Indonesia,” ungkap Ralf Förster.

Anggra Rifani salah alumni Ausbildung Koch di kota Bonn mengungkapkan, selama tiga tahun menjalani program Ausbildung antara lain mendapatkan pengalaman dan banyak belajar dari Chef Profesional.

“Semua jerih payah yang dilaluinya semasa Ausbildung terbayar dengan apa yang diterimanya saat ini. Ausbildung juga memberikan sertifikat yang dapat digunakan untuk melamar kerja di seluruh dunia,” ungkap Anggra.

Muhammad Mamduh yang merupakan Alumni Ausbildung Teknik di kota Leipzig menjelaskan, partisipan yang mengikuti Ausbildung jangan hanya mengejar kelulusan tetapi harus mampu memanfaatkan pengalaman dan pembelajaran yang diterima selama program dengan sebaik mungkin agar siap di dunia kerja.

Pada pelaksanaan Webinar dihari terakhir yaitu (26/11/2020) tema yang diusung ialah “Strategi Persiapan sebelum Ausbildung di Jerman.”

Webinar hari terakhir bertujuan untuk menyajikan tata cara dan strategi persiapan bagi para calon pelaku Ausbildung. dengan Materi diberikan oleh narasumber langsung dari Jerman yaitu Magdalena Bernhart sebagai pengacara spesialis imigrasi dan tenaga kerja.

Bernhardt memaparkan birokrasi dan permasalahan terkait seluk-beluk Ausbildung, salah satunya adalah perbedaan Ausbildung sistem ganda (berbasis perusahaan) dan Ausbildung berbasis sekolah.

“Dalam Ausbildung sistem ganda, misalnya, kontrak ditandatangani oleh peserta dan perusahaan. Kontrak yang disepakati meliputi pekerjaan pelatihan, durasi pelatihan, masa percobaan, gaji untuk setiap tahun pelatihan dan hak liburan,” jelas Bernhardt.

Di akhir acara, Alwien Parahita, M.Sc. selaku CEO Germany Indonesia Professionals memberikan executive summary webinar series yang telah berlangsung selama tiga hari berturut-turut ini dan menekankan besarnya potensi yang ditawarkan Jerman untuk pengembangan SDM Indonesia.

Acara ini ditutup oleh Ekadewi Indrawidjaja selaku Ketua Ikatan Guru Bahasa Jerman Indonesia. Ekadewi menyampaikan beberapa hal, antara lain pemahaman dan tujuan diri sendiri dan motivasi agar proses Ausbildung berjalan lancar.

“Niat yang jelas dan komitmen yang kuat sangat penting dan diperlukan. Keterampilan bahasa, terutama bahasa Jerman, juga sangat diutamakan agar pelaksanaan Ausbildung berjalan lancar,” ujar Ekadewi.

Webinar tersebut diharapkan mampu meningkatkan penyerapan lulusan SMK Indonesia di luar negeri dan menciptakan tenaga kerja Indonesia yang berkualitas dan berdaya saing. Webinar ini juga memberikan gambaran seutuhnya tentang program Ausbildung di Jerman yang terbukti mampu melahirkan sumber daya manusia yang sangat terampil di Jerman.

“Dengan itu, diharapkan dapat terbangun kesadaran akan pentingnya sinergi dunia industri dan usaha dengan SMK untuk membuat sistem vokasi yang baik dan memberikan stimulus kepada SMK untuk terus meningkatkan kualitasnya guna memanfaatkan bonus demografi yang akan dialami Indonesia di tahun 2030,” pungkasnya. (R)

Loading