Jelang 2 Tahun Program Lampung Berjaya Belum Kelihatan Keberhasilannya

Bandar Lampung (ISN) – DPRD Provinsi Lampung belum melihat barometer keberhasilan dari kepemimpinanArinal Djunaidi-Chusnunia Chalim sebagai Gubernur dan Wakil Gubernur Lampung periode 2019 -2024 mendatang.

Era kepemimpinan Arinal – Nunik yang hampir memasuki 2 tahun sejak dilantik pada Rabu 12 Juni 2019 oleh Presiden Republik Indonesia Joko Widodo. “Program Lampung Berjaya barometer keberhasilan belum keliatan. Sekarang kita lihat Petani mana yang sudah Berjaya,” kata Anggota Komisi V DPRD Lampung Aprilliati, Senin 31 Mei 2021.

Oleh karena itu untuk mewujudkan 33 Janji kerja menuju Lampung Berjaya, kata dia, Gubernur Lampung Arinal Djunaidi mesti di support oleh sumber daya manusia di Organisasi Perangkat Daerah. “Gubernur gak bisa berdiri sendiri, dia butuh disuppot oleh SDM yang mumpuni untuk mengimbangi dia. Caranya dengan merekrut OPD yang memang linear dengan program kerja pak gubernur,” ucap dia.

Sementara itu, Anggota Komisi III DPRD Lampung I Made Suarjaya meminta untuk era kepemimpinan Arinal- Nunik untuk lebih disesuaikan lagi antara janji dan realisasi.

“Jadi harus banyak disesuaikan antara janji dan realisasi harus banyak di sesuaikan lagi,” ujar dia.

Untuk mewujudkan Petani Berjaya, kata dia, Pemprov Lampung mesti mengetahui kebutuhan dari para Petani dan mampu menjaga harga pasca panen. “Saya pernah duduk di Komisi II jangan sampai target hanya realisasi proyek di mata anggaran saja. Misalnya kalau ada pengadaan bibit itu kualitasnya jelek tidak sesuai pasar. Terkadang bantuan itu tidak terpakai oleh petani,” tegas dia.

“Jadi harus jelas standar sertifikasinya. Berbicara bibit padi, Petani butuh yang mapan. Tetapi yang dikasih terkadang tidak sesuai dengan iklim dan tanah dan ketika dipasaran kalah laku dengan bibit padi mapan,” ucap dia.

“Jadi perencanaan harus lebih matang. Jangan asal ngasih bibit dalam pengadaannya, yang penting gugurkan kewajiban, tapi substansi persoalan tidak selesai. Pertanian harus benar-benar menjiwai dan paham pertanian. Jangan sekedar rutinitas ngabisin anggaran aja yang penting program dan laporan tercapai,” pungkas dia.

Loading