Proyek Jembatan Ambrol, Diduga Pengerjaan Tidak Sesuai Spek Anggota Dewan Angkat Bicara

TUBABA (ISN) – Ambrolnya proyek jembatan Way Tritunggal IV, Kecamatan Gunung Agung, milik Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Kabupaten Tulang Bawang Barat pada senin kemarin, akhirnya diperbaiki kembali.

Cak Nasir Pengawas proyek bernilai ratusan juta tersebut mengatakan. Bahwa pekerjaan itu seharusnya kini telah diserah terimakan sementara (Provisional Hand Over (PHO)) pada hari ini, Selasa (24/11).

“Seharusnya hari ini sudah PHO, cuma karena ambrol jadi ya diperbaiki dulu,” Ujarnya.

Nasir juga mengatakan bangunan yang ambrol akan ditimbun dan direnovasi ulang.
“Nanti dibanyakin kayu penyangga, kalau kurang timbunan nanti ditambah timbunan. Yang retak juga kita bongkar, kita ulang lagi, yadibagusinlah. Waktu pemeliharaankan enam bulan, tapi waktu PHO yaharus baik, termasuk sial pekerjaan ini,” Tambahnya.

Kepada wartawan, dirinya mengaku, dari anggaran yang ada, baru sepuluh persen yang sudah cair.

“Ini dek, pekerjaan ini tahun depan baru dibayar, cuma sepuluh persen yang keluar. Jadi kalau tidak ada modal, atau seperti orang-orang yang masih baru yang mau ngambil-ngambil duit panas gak usah, terjual rumah. Seperti bos kita ini memang orang-orang lama,” Tukasnya.

Sementara, diberitakan sebelumnya Arya Saputra anggota DPRD kabuapten Tukang Bawang Barat  angkat bicara, dia menilai kualitas pembangunan jembatan yang  sesuai menelan anggaran hampir satu milyar itu, tidak sesuai Spek yang ada, sehingga dapat dipastikan bangunan tidak bertahan lama kemudian hari.

“Kesalahan mereka itu menimbun jembatan diambil dari samping jembatan, saya pernah ribut dengan pemborongnya alasan mereka rugi-rugi terus, inilah itulah. Lambat laun, meskipun sudah diperbaiki dikhawatirkan kembali terjadi erosi karena kekuatan tanah jembatan tidak kuat. Itu akibat penimbunan menggunakan tanah dibibir jembatan,” Tegasnya.

Menurut Arya, bekas galian untuk penimbunan harus ditutup kembali agar bibir jembatan ada kekuatan.

“Bekas galian itu kalau tidak ditimbun sangat berbahaya, apa lagi itu di pinggir jalan. Kalau bicara sepuluh persen pembayaran itu resiko pemborong, saya bicara mutu, bukan asal jadi.” Tutup Arya. (Putra-Tim)

Loading