Gapoktan Agung Makmur Berharap Pringsewu Jadi Lumbung Padi Terbesar di Lampung

Pringsewu (ISN) – Gabungan kelompok Tani (Gapoktan) Agung Makmur Pekon Margodadi Kecamatan Ambarawa, Pringsewu berharap peran pemerintah mampu menjadikan Kabupaten Pringsewu menjadi lumbung padi terbesar di seluruh Lampung, Jumat (19/4/2024).

Inovasi brillian karya putra Pringsewu telah merubah cara menanam konvensional, menjadi Teknologi Budidaya Berbasis Mikroba (Teknologi BBM) dengan penerapan menggunakan Suplemen Organik.

Menurut, Pak sudiro petani juga pemilik lahan yang tergabung dalam Gapoktan Agung Makmur menuturkan, luas lahan ¼ hektar padi yang di berikan 100 persen suplemen organik mampu menghasilkan 1.6 ton.

Selain itu, Keunggulan dari teknologi BBM, mampu memperbaiki kondisi tanah. Oleh karena itu masa pertumbuhan Padi juga dari tanam hingga panen mampu terhindar dari Gulma.

“Dari Inovasi ini, rumput liar pun tidak banyak yang menyebar, sehingga pertumbuhan padi menjadi lebih baik harilnya,” jelas Sudiro disela-sela Panen Raya Padi Sehat Organik di Pekon Margodadi Kecamatan Ambarawa, Pringsewu.

Ditempat yang sama, Pak Busroni petani yang gencar mengikuti web binary dengan Kementrian terkait kemajuan teknoligi dari sector pertanian ini mengatakan, dari kualitas rasa beras yang dihasilkan menggunkan suplemen pupuk organik ini terlihat lebih kenyal, lebih pulen kemudian dibadan juga terasa berbeda.

Tak sampai disitu, manfaat dari beras yang dihasilkan juga baik bagi penderita Diabetes. Meskipun sama-sama beras putih, akan tetapi kandungan gula nya nol sehingga mampu menyeimbangkan kondisi gula darah.

“Untuk penderita penyakit saraf dan stroke sangat baik mengkonsumsi secara rutin, selain secara medisnya pun berjalan. Karena nasi yang dihasilkan kaya akan karbohidrat jadi kalau kandungan kimia karbohidratnya mencapai 20. Jika menggunakan beras ini kandungan karbohidratnya 77,” paparnya.

Masih dikatakannya, keunggulan dari suplemen organic ini lebih evisien pemakaiannya, cukup hanya satu kali diberikan pada saat masa tanam, tidak diberikan lagi sampai pada masa panen tiba.

Jika sebelumnya dengan penerapan model tanam ganda (Double Raw) berjarak 30cm X 30cm. Kali ini dipersempit berjarak 10cm X 30cm , sehingga persegi empat dengan model Double Raw mampu memanfaatkan ruang yang kosong, sehingga Gulma tidak mudah menyebar.

“Meminimalkan lahan persegi 10cm X 30cm, sehingga Gulma tidak mudah menyebar. Rumput pun tidak banyak yang menyebar.

Kelebihan Suplemen Organik ini juga telah di coba selain dari tanaman Padi, bahkan sawit pun mampu mengasilkan hasil yang baik, tanpa serangan dari jamur.

Dirinya berharap kepada pemerintah agar memberikan perhatian lebih kepada karya putra Pringsewu yang telah menciptakan Suplemen Organik yang dirasa, bermanfaat untuk orang banyak, khususnya para petani.

“Peran pemerintah sangat penting mendukung para petani. Sebab program Pemerintah Pusat di tahun 2045 itu memang arahnya ke organik,” pungkasnya (*)

Loading