Kapolda Lampung Hadirkan Penggagas Tekab 308 Pada Peringatan HUT Ke-7

BANDAR LAMPUNG (ISN) – Kepolisian Daerah (Polda) Lampung, menggelar apel gabungan dalam rangka memperingati Hari Ulang Tahun (HUT) ke-7 Team Khusus Anti Bandit (Tekab) 308, yang didirikan pada 30 Agustus tahun 2015 lalu. Kegiatan apel tersebut digelar di halaman Mapolda Lampung. Selasa (30/8) kemarin.

Apel gabungan ini diikuti oleh seluruh anggota Tekab 308 se-Lampung dan dipimpin oleh Kapolda Lampung Irjen Pol Akhmad Wiyagus sebagai Inspektur Apel.

Namun ada yang tidak biasa dan istimewa pada perayaan HUT “para serigala pemburu kejahatan” kali ini, karena kapolda Lampung Irjen Pol. Akhmad Wiyagus mengundang dan menghadirkan penggagas atau pendiri TEKAB 308 yakni Brigjen Pol. P. Drs. Pangeran Edward Syah Pernong, S.H.,M.H.

Dalam sambutannya kapolda Lampung mengatakan kepada seluruh personil tim khusus anti bandit Tekab 308 Polda Lampung dan jajaran, bahwa mereka sudah banyak meraih prestasi khususnya pengungkapan dan Penanganan tindak pidana pencurian dg kekerasan pencurian dengan pemberatan dan pencurian kendaraan bermotor yang bisa biasa disebut C3.

” Kehadiran Tim khusus anti Bandit Tekab 308 Polda Lampung, adalah bukan hanya merupakan bentuk keseriusan Polda Lampung dan jajarannya tapi betul betul tidak main-main , dalam menjaga masyarakat Lampung khususnya merespon segala bentuk tindak pidana, yang berkaitan dengan jiwa , tubuh dan harta benda serta berbagai bentuk kejahatan jalanan, dengan menampilkan satuan pemukulnya yaitu TEKAB 308, yang tampil sebagai ujung tombak untuk melakukan pemberantasan berupa PENINDAKAN YANG CEPAT DAN TERUS MENERUS, pada kasus-kasus yang meresahkan masyarakat tersebut,” katanya.

Mantan Kapolda Gorontalo ini juga mengucapkan terimakasih kepada pendiri TEKAB 308, dalam suatu kalimat apresiasi dan penghargaannya sebagai pimpinan tertinggi kepolisian di Lampung.

” Saya secara pribadi dan kedinasan beserta seluruh personel TEKAB 308 mengucapkan terima kasih yang setinggi-tingginya, kepada pangeran Edward Syah pernong sebagai pendiri TEKAB 308,” tambahnya.

Kapolda Lampung juga berpesan kepada para anggota TEKAB 308 saat apel besar HUT TEKAB 308, sekaligus memberikan penghargaan kepada SERIGALA PEMBURU KEJAHATAN sebagai ucapan terima kasih dan apresiasi dari pimpinan POLRI di polda LAMPUNG, atas dedikasi dan loyalitasnya dan kerjasama team bersama rekan-rekan, dalam menjalankan tugas berat yang diemban.

” Saya mengharapkan moment apel besar TEKAB 308 ini dapat menjadi motivasi untuk lebih berprestasi, dalam upaya pengungkapan tindak kejahatan yang meresahkan masyarakat,” tandasnya.

Sementara dalam sambutannya, mantan Kapolda Lampung dan juga pendiri tekab 308 Brigjen Pol. P. Drs. Pangeran Edward Syah Pernong, S.H., M.H, menyampaikan rasa haru dan bangganya dan menyadari bahwa peringatan HUT Tekab 308 hari ini adalah bentuk perhatian dan penghargaan pimpinan polda Lampung saat ini khususnya atas kinerja anggota tekab 308.

” Begitu besar perhatian pimpinanmu kepada kalian , rentang waktu 7 tahun sampai hari ini, telah 7 tahun kalian setelah mendapat Brand sebagai Serigala pemberantasan kejahatan dengan nama TEKAB 308, kalian terus bekerja keras , berkiprah dalam mengungkap kejahatan ditengah masyarakat. Sadarilah oleh kalian bahwa begitu besar penghargaan pimpinan yang diberikan kepada TEKAB 308 atas peran kalian, Kenapa demikian, karena apa yang telah kalian torehkan, sebagai mana yang telah disampaikan oleh Kapolda tadi, adalah suatu hal yang sangat dirasakan masyarakat, kalian telah hadir bukan hanya mewakili nama RESERSE POLDA LAMPUNG, tapi mewakili institusi
POLRI dan lebih lagi dari itu kehadiran kalian menunjukkan bahwa NEGARA TELAH HADIR MEMBELA MASYARAKYATNYA,” ujarnya.

Sultan Kepaksian Pernong di Kerajaan Adat Paksi Pak Sekala Brak ini juga berpesan agar Tekab 308 dapat meningkatkan kinerja, agar menjadi lebih baik lagi.

” Dari semua rangkayan apresiasi ini maka sadarilah betapa berat beban tugas kalian untuk menjawab penghargaan ini. Karena sejak saat ini, kalian tidak bisa seperti hari-hari kemarin, mulai hari ini kalian harus menunjukkan prestasi yang lebih dari apa yang pernah kalian perbuat
di hari hari kemarin. Kalian harus menjawab penghargaan IRJEN POL AKHMAD WIYAGUS sebagai Kapolda Lampung dengan kinerja maksimal, lebih dari apa yang sudah pernah kalian tunjukkan di hari-hari kemarin,” tandasnya.

 

Mantan Pati Sahli Kapolri ini juga meminta kepada seluruh anggota tekab 308 untuk menghayati dan menanamkan dalam diri kalian bahwa apa yang telah disampaian Kapolda dalam sambutan nya, harus jadi pemicu dan pemacu untuk membulatkan tekad kalian, sebagai srigala pemburu kejahatan di tanah Lampung.

” Bahwa mulai besok harus sudah tidak bisa seperti kemarin lagi , jadikan apresiasi dan penghargaan kapolda di hari ulang tahun ke 7 ini, sebagai satu dorongan untuk berbuat yang lebih baik, apresiasi ini “BUKAN LAH MAKAN SIANG YANG GRATIS” tapi harus dibayar dengan kinerja. Artinya memang harus jelas hasilnya dengan menghasilkan nilai tambah, dari suatu kinerja dalam kriteria yang terukur dalam memberantas kejahatan yang lebih dari kemarin,” pesan
manta Karorenmin Bareskrim Polri ini lagi.

Mantan Kasat Serse Polres Metro Jakarta Pusat ini sangat tersanjung terhadap perhatian Kapolda Lampung kepada team Tekap 308, khususnya yang berprestasi.

” Para Serigala Bhayangkara TEKAB 308, seingat saya belum pernah ada sepanjang waktu di polda Lampung ini, walaupun waktu saya sendiripun saat saya masih menjadi kapolda, tetapi memberikan
penghargaan yang begitu besar kepada kalian sebagaimana di zaman Kapolda Irjen pol Akhmad Wiyagus ini. Jujur saja , saya sendiri tidak pernah memberikan penghargaan yang begini sangat membanggakan terhadap kinerja kalian sebagai mana Kapolda saat ini. sebagai contoh kita sama lihat bersama, khususnya tadi ada 14 tekab 308 sebagai serigala-serigala yang berprestasi, yang mewakili daripada setiap Polres yang telah dipilih secara sistematis dan juga melalui juga
sosiometrik, sebagai cara objektif untuk memunculkan apresiasi yang melahirkan bentuk legitimasi-legitimasi yang didapat dari seluruh pengungkapan yang ada dengan menghadirkan 14 Tekab 308 untuk mendapat apresiasi, kepada perwakilan-perwakilan TEKAB 308 yang ada di provinsi Lampung ini,” katanya.

Beliaupun  berpesan agar team tekab 308 dapat mencintai dan bekerja dengan tulus serta profesional.

” Sebelum saya akhiri pesan dan kesan saya ini, maka pesan saya yang pertama adalah hayatilah apa yang disampaikan oleh Kapolda tadi, dalam dan renungkanlah sebagai dasar menyiram energi semangatmu dalam mengabdi. Kemudian yang kedua saya mohon izin kepada semua  hadirin-hadirin karena ini adalah hari ulang tahun tekab 308, yang bermula daripada gugurnya Bripda Jefri Saputra, maka saya minta perkenam dan ketulusan kita semua seiring kita menyampaikan doa
mengirimkan surat Al Fatihah mudah-mudahan mendapatkan tempat yang baik, diampuni segala dosa-dosanya. Dan yang ketiga Lakukan tugas mu dengan ” CEPAT, TEPAT dan PROFESSIONAL”. semoga ALLAHselalu melindungi para SERIGALA BHAYANGKARA, dengan semangat tulus untuk mengabdi. Semoga ALLAH SWT selalu melindungi para serigala pemburu kejahatan di tanah sang bumi Lampung ini,” tandasnya.

SEJARAH TEKAB 308, SEKELUMIT MELAWAN LUPA

Dibalik kesuksesan sebuah Tim yang telah berhasil pasti terdapat KOMANDAN yang menjalankan taktik dan strategi, serta juga anggota yang memiliki kemampuan dan dedikasi tinggi terhadap sebuah
tanggung jawab yang di emban, tidak juga terlepas dengan keberhasilan Tekab 308 Polda Lampung.

Hal tersebut dikisahkan oleh mantan Kapolda Lampung Sai Batin Puniakan Dalam Beliau (SPDB) Pangeran Edward Syah Pernong Gelar Sultan Sekala brak yang di pertuan ke-23, Sai batin Raja adat, kerajaan adat paksi pak skala Brak kepaksian Pernong.

Beliau menceritakan asal-usul tercetusnya Tim Khusus Anti Bandit atau biasa disebut dengan  TEKAB 308 Polda Lampung, tepatnya pada tanggal 30 Agustus 2020 yang saat itu sedang merayakan hari jadinya yang ke-7, sejumlah ucapan mengalir baik dari internal kepolisian serta berbagai kalangan masyarakat menunjukkan bahwa Tekab 308 Polda Lampung dan jajarannya, yang ada disetiap polres telah menjadi jawaban atas keresahan masyarakat terhadap masalah kejahatan dengan kekerasan, yang cukup menjadi momok di tengah masyarakat yang di jawab dengan hadirnya Tekab 308, yang mulai berkiprah dan spesial memburu pelaku pelaku kejahatan kekerasan yang meresahkan
masyarakat.

Dikatakan beliau bahwa, makna TEKAB 308 yang melekat pada Unit tindak reserse polda bukanlah angka semata . Melainkan memiliki makna tanggal 30 Bulan 8 atau tanggal 30 Agustus, saat satgas Jatanras Polda Lampung dan Jatanras kota Bandar Lampung sebagai team yang dibentuk oleh Kapolda Lampung pada masa itu,  yakni Brigjen Pol Edward Syah Pernong sehubungan dengan gugurnya bripda Jefri anggota sat Brimob Polda Lampung, yang menjadi korban ditembak pelakukejahatan saat melawan dengan gagah berani,  menghadapi kelompok penjahat bersenjata api karena mempertahankan kendaraan miliknya.

Peristiwa gugurnya Bripda Jefri bukan hanya sebagai suatu kejadian yang sangat memprihatinkan bagi Polda Lampung, tapi terutama tantangan berat atas ratapan masyarakat yang seolah ada dipenuhi KESANGSIAN ratapan masyarakat atas kinerja polisi.

Sekarang kami hendak berlindung kemana dari “BEGAL” / istilah saat itu yang saat ini tidak diperboleh kan lagi untuk dipakai, sedangkan polisi sendiri gugur bersimbah darah mempertahankan hak milik nya, itulah seakan akan suara yg mendenging di telinga kapolda Lampung
yang juga sebagai sebuah” PESSENGGIRI”, dari seorang putra daerah Lampung pertama yamg pernah duduk menjabat sebagai kapolda yang sebagian besar karriernya, dijalani di reserse sebagai habitat kerjanya, ini beban yang menjadi pemikiran nya saat itu.

Alumni Fakultas Hukum Universitas Gadjah Mada itu juga menuturkan bahwa, ini juga salah satu sebab sehingga pengungkapan kasus perampokan dan pembunuhan Bripda Jefri adalah sebuah pertaruhan reputasi Reserse Polda Lampung bila tidak segera terungkap saat itu , di samping tentunya khalayak juga sudah tahu bahwa kapolda saat itu notaben juga adalah seorang reserse bahkan pernah di panggil ke istana negara karena mendapat penghargaan dari presiden suharto
tahun 1995 saat berpangkat kapten polisi bertugas sebagai Kasat reskrim polres Metro Bekasi , yang terkenal dengan “ kasus Acan di Bekasi”.

Kapolda , dan wakapolda saat itu Kombes Bonifasius Tampoi , kombes purwo / dirkrimum, AKBP Anton / wadirkrimum bahkan wadan korp Brimob polri Brigjen Anang ( yang saat ini sebagai Dankorp Brimob polri) dari Jakarta turun ke Bandar Lampung , dan selama dua hari dua malam kapolda , waka Polda dan wadan korp Brimob Polri dan Dir/wadir krim um hampir selalu berada bersama Kapolresta bandar lampung saat itu kombes pol Harry Nugroho.

semua serius dan tegang mengikuti langkah kapolda yg membentuk 13 team lidik dan harus melapor dalam waktu setiap 12 jam dan terus menerus di evaluasi yg lanngsung di pimpin KAPOLDA LAMPUNH
saat itu yg memutuskan info apa yg sdh harus di Drop dan info apa yang harus dipertajam dan diakurasikan dan setiap 10 jam , Kapolda menggelar kan semua info terakhir , di ayak dan dikejar baik info maupun prediksi arah nya baik MO maupun MOTIF serta kelimpok jaringannya .

Kapolda langsung mengendalikan seluruh kegiatan para personil satgas gabungan Polda Lampung dan polresta bandar lampung yg bergerak dilapangan , setiap malam kadang sampai dinihari , mengumpulkan fakta lapangan yang di olah, dimapping, dikelompokkan, semua terlibat ikut serta dan aktif dalam berdiskusi mengupas seluruh sinyal emen dan mengakurat kan seluruh info lapangan, yang di sebar di seluruh wilayah di seluruh lapas , di seluruh rutan dan di seluruh jaringan pelaku kejahatan di seluruh Lampung, di klarifikasikan dengan semua info yg di temukan di tkp dan info dari reserse yang menyebar dilapangan sehingga pada titik kulmimasinya adalah info A1 siapa pelaku, kelompoknya dan tentang keberadaan pelaku.

Yang sekitar pukul 2.30 pagi minggu dari halaman Mapolresta Bandar Lampung, kapolda, wakapolda Boni Tampoi dan kapoolresta bandar lampung Kombes Harry Nugroho, sepakat diputuskan Kapolda agar team segera Berangkat untuk operasi pengepungan dan penindakan.

Detik-detik keberangkatan yang sangat mencekam, saat Kapolda berdoa dan menepuk satu satu pundak dan pipi para satgas gabungan reserse dan satu team brimob polda Lampung, saat memberangkatkan mereka dengan semangat dan do’a untuk menyergap, pada satu tempat yang masih dirahasiakan dengan satu perintah saat briefing terakhir Kapolda.

“sambil menepuk bahu Bripka Ricky , anggota Jatanras dan menepuk lengan Kompol Rully ketua tim jatanras, kapolda berbisik “Tidak ada cerita lain , “Tangkap” sesuai prosedur tapi kalian sudah dibekali kompetensi serta sudah tau apa yg harus kalian lakukan, dalam bertindak di tkp dalam situasi situasi yang urgens dan membahayakan dan ingat saya tdk mau ada Jefri kedua bagi anak buah saya, dan itu bagi anggota sudah dipahami benar” kata pun Edward kala itu.

Dalam sengatan hawa dingin kota Bandar Lampung saat itu berangkatlah satu team gabungan di pimpin Kompol Rully, anggota anggota Bripka Raymond , Bripka Ricky, Akp Heru, dll semua anggota
reserse gabungan kota Bandar Lampung dan jatanras polda Lampung, serta team Brimob yang tidak mau melepaskan diri, selalu terus menempel dalam pengejaran terhadap pelaku yang telah merampas
nyawa rekan terbaik mereka dan pada tgl 30 bulan 8 – 2015 hari minggu pukul 05.00 pagi,

Selesailah penugasan perburuan yang begitu mencekam selama dua hari dengan hasil kasus tuntas terungkap dan pelaku semua tertangkap.

Barang bukti kejahatan dapat disita , senjata yang di gunakan menembak Almarhum Bripda Jefri berikut peluru sisa dapat disita , beberapa kendaraan kejahatan lain juga disita dan beberapa pelaku penadahnya yang pagi itu langsung diraih anggota dan semuanya tertangkap pada tanggal 30-8 secara spectacular pengungkapan kasus selesai tuntas.

Kapolda menyampaikan selamat kepada team satgas gabungan dan menyatakan para serigala pemburu kejahatan polda Lampung telah memberangus mangsanya, dan tanggal hari dan bulan pengungkapan
diatas mengalirnya darah, gugurnya sosok Bhayangkara BRIMOB pemberani yang dengan tangan kosong tetap melawan menghadapi pelaku curas bersenjata api, yaitu alm bripda Jefri telah ditorehkan
dijadikan simbol sejarah keberanian dan kebanggaan Bhayangkara, dan disematkan kepada Reserse Polda Lampung dengan nama TEKAB 308.

Brigjen Pol. P. Drs. Edward Syah Pernong, S.H., M.H selalu menyampaikan sebuah adagium RESERSE menegaskan bahwa, “dimana ada kejahatan disitu ada Reserse. Karena Reserse menampilkan dirinya di arena melawan kejahatan”, Jadilah Bhayangkara yg Selalu membawa dan mengibarkan Panji tribrata, disitulah berdetam nya semangat tekab 308, Jadilah kalian patriot NKRI, patriot Reserse yang berusaha menegakkan hukum dengan baik dan benar , kehadiran kalian menjadikan masyarakat merasa aman dan tenteram.

Kalianlah yang ada didepan, ditengah malam, ditengah kegelapan , itulah lambang seeigala yang bermata merah menembus gelapnya malam, dengan hidung yang mengendus tajam dan intuisi yang peka, serta berjalan terus memberantas kejahatan.

Meskipun diusia yang masih sangat relatif muda , namun begitu banyak kiprah yang telah dilakukan oleh tekab 308 hingga hari ini ,sehingga terus menggema dimana-mana.

Jadilah kalian kebanggaan masyarakat Lampung , jadilah kebanggaan Indonesia , jadilah kebanggaan POLRI.

Untuk Tekab 308 Polda Lampung , Bravo Selamat Hut ke-7 tekab 308. (*)

Loading