Dr. Sudirman D hury Peringati Hari Jadi, TP Sriwijaya ke 54 Ziarah ke Makam Pahlawan Nasional Kalibata

JAKARTA (ISN) – Tenaga Pembangunan Sriwijaya (TP Sriwijaya) bersama Srikandi TP Sriwijaya dan Kesatuan Angkatan Muda Sriwijaya memperingati hari jadinya dengan melakukan Ziarah dan Tabur bunga di Taman Makam Pahlawan Kalibata Jakarta, Sabtu (20/8). Ziarah tersebut dilakukan khususnya pada makam sejumlah pahlawan dan tokoh Nasional yg berasal dari Sumatera Bagian Selatan. 

Ketua Umum Pengurus Pusat TP Sriwijaya Dr Sudirman D hury menjelaskan kegiatan ini merupakan rangkaian kegiatan Peringatan HUT TP Sriwijaya yang ke 54.tahun 2022 “Tenaga Pembangunan Sriwijaya sendiri merupakan perubahan nomenklatur dari Tentara Pelajar Sriwijaya yang terbentuk pada 20 Agustus 1945,” ungkap nya saat memberikan sambutan di TMPN Kalibata Jakarta.

Selanjutnya, seiring dengan berjalannya waktu, pada reuni eks Tentara Pelajar Sriwijaya di Palembang pada 19 Agustus 1968, yg dihadiri Tokoh tokoh Sumbagsel disepakati prubahan nomenkalatur dari Tentara Pelajar menjadi Tenaga Pembangunan Sriwijaya. Dalam kesempatan tersebut, Sudirman mengucapkan terima kasih kepada perwakilan keluarga pahlawan dan Tokoh tokoh yg berasal dari Sumbagsel yang hadir menyertai kita di TMPN ini seperti keluarga Alm. Alamsyah Ratu Prawiranegara, keluarga Alm Bambang Utoyo, keluarga Alm Makmun Murod keluarga Alm Hasan Kasim, Hasan Basri, dan Ryacudu, serta H.Taufik Kiemas.

Dalam kesempatan tersebut, Doktor Ilmu Hukum kelahiran Pesisir Barat Lampung ini terus mengingatkan agar TP Sriwijaya mampu menjadi Organisasi Kemasyarakatan yang dapat meneruskan perjuangan para pendahulunya. “Semoga kita semua dapat meneruskan perjuangan dalam mengisi pembangunan NKRI yang tercinta ini,”  imbuhnya.

Selain berziarah ke makam para tokoh Sumbagsel, Sudirman dan jajajarannya juga menyempatkan untuk berziarah ke makam Presiden RI ketiga BJ Habibie, sekaligus ke makam dua ibu negara yakni Ainun Habibie dan Ani Yudhoyono.

Di hari yang sama, namun dalam kesempatan yang berbeda, Sudirman juga menegaskan perlunya organisasi kemasyarakatan ini untuk memperluas kepengurusan daerah. “Saat ini, kita baru memiliki 13 pengurus daerah (pengda),” ungkapnya pada acara Tumpengan di Kediaman keluarga Alm. Alamsyah Ratu Prawiranegara di Pejaten Suite, Jakarta.

Hal ini membuat pengurus pusat TP Sriwijaya belum bisa menggunakan nomenklatur Dewan Pengurus Pusat (DPP). Karena menurutnya, undang-undang organisasi kemasyarakatan mensyaratkan bahwa untuk menjadi DPP, minimal harus memiliki setengah plus satu kepengurusan daerah Provinsi se-Indonesia.

“Ini paling tidak kita harus memiliki 18 pengurus daerah, artinya kurang 5 lagi,” tuturnya. Karena itu, ia meminta segenap elemen organisasi khusus nya Bidang OKK seperti pada pengurus pusat, pengurus daerah, Srikandi TP Sriwijaya dan KAMSRI untuk bahu membahu mengembangkan organisasi.

Tujuan dari berkembangnya organisasi adalah agar semakin luasnya ruang dan kesempatan untuk melaksakanan program-program kerja nya dan hal tersebut menunjukkan Hadir nya TP Sriwijaya ini di tengah tengah masyarakat sesuai semangat HUT RI ke 77 yakni Pulih lebih cepat dan Bangkit lebih kuat. “Hal ini adalah salah satu cara kita untuk meneruskan Cita cita perjuangan para pahlawan dan para pendahulu kita,” pungkasnya. (*)

Loading