Reses : Tiga Desa di Pesawaran Minta Hadirkan Penyuluh Pertanian, Perkebunan dan Peternakan

Pesawaran — Aspirasi dua Desa di wilayah Kaki Gunung Pesawaran, tercurahkan dihadapan anggota DPRD Provinsi Lampung, Watoni Noerdin, saat kegiatan reses tahap II tahun 2023. Yaitu, Penyuluhan pertanian, perkebunan, dan peternakan.

Dalam diskusi, warga Dusun Kaliguha Desa Pesawaran Indah Hasanudin (55) menuturkan bahwa bantuan pertanian menjadi hal yang tidak asing bagi warga sekitar. Mulai, dari Alsintan, Bibit pertanian dan lainnya. Namun, hal tersebut sulit untuk dimaksimalkan, khususnya soal tata cara bercocok tanam yang dapat menghasilkan kualitas terbaik.

“Pak, kami ini sering mendapatkan bantuan bibit pertanian, dan lainnya. Tapi, hasilnya tidak maksimal. Karena, kami tidak pernah mendapatkan penyuluhan,” kata Hasan, disela kegiatan.

Oleh karena itu, mewakili warga Pesawaran Indah. Dirinya sangat berharap, para petani yang ada disini untuk diberikan pengarahan dan penyuluhan. “Pak Watoni, bisa gak. Tolong hadirkan penyuluh pertanian dan perkebunan disini. Biar, kami bercocok tanam dengan hasil yang bagus,” ujarnya.

Kemudian, Nani (45) warga Dusun Cibalong Desa Bunut mengatakan bahwa selam ini warga sekitar, khususnya Kelompok Wanita Tani (KWT) bercocok tanam dengan cara otodidak. Dan hasil pertanian pun, tidak maksimal.

“Pak, maaf. Kami ini butuh bimbingan solat pertanian, dan perkebunan. Kami disini, rata – rata bercocok tanam dengan cara otodidak,” ujarnya.

Mudah-mudahan, Nanik melanjutkan. Kehadiran, wakil rakyat asal Fraksi PDI Perjuangan DPRD Provinsi Lampung bisa memberikan solusi terbaik bagi warga Cibalong.

“Kami ingin hasil Tani yang bagus pak, jadi bimbing kami lewat penyuluhan. Percuma pak, dikasih bibit bagus, kalo cara bertanam kami masih otodidak,” kata Nani.

Hal senada diungkapkan Aan (58) warga Desa Harapan Jaya, Kecamatan Way Ratai Pesawaran mengaku bantuan hewan ternak sudah diterima oleh warga yang tergabung dalam kelompok. Namun, hal yang miris, sejak turunnya bantuan tidak ada bimbingan terhadap peternak, tentang bagaimana perawatan kesehatan hewan, dan lainnya.

“Kami, sangat berterimakasih kepada Pak Watoni, yang sudah memberikan kami bantuan hewan ternak Kambing. Tapi, Hingga saat ini, kami belum dapat penyuluhan, dan pengawalan soal pemeliharaan hewan Kambing itu,” kata Aan.

Oleh karena itu, pihaknya mewakili kelompok. Mengharapkan, perhatian dari Dinas terkait untuk hadir. Agar, hewan ternak yang diberikan bisa sehat dan terhindar dari penyakit.

“Pola dan cara merawat hewan ternak sangat penting, tapi selama ini kami lakukan tidak maksimal. Sehingga, kami takut berdampak pada kualitas hewan yang tidak bagus,” kata dia.

Menanggapi aspirasi tersebut, Anggota Komisi I DPRD Provinsi Lampung, Watoni Noerdin mengatakan ada alih fungsi dari tugas dan kewenangan yang dilakukan oleh teman-teman penyuluh di dinas terkait. Yaitu, mayoritas mereka hadir sebagai sales pupuk dan obat-obatan.

“Ya, ini sangat miris. Sekarang, penyuluh menjadi sales pupuk, dan obat-obatan. Dan ini kami sampaikan juga kemarin di Kota Metro,” kata Watoni.

Artinya, Wakil Ketua DPD PDI Perjuangan Lampung tersebut melanjutkan. Konsep kerja yang dilakukan teman-teman penyuluh harus segera dirubah. Karena, petani, peternak butuh edukasi pemahaman tentang cara, pola dan lainnya, untuk menghasilkan yang terbaik dibidang usahanya.

“Bagus, penyuluh menjadi kritik masyarakat yang sangat penting. Nanti, akan saya koordinasikan dengan Dinas terkait, bisa lewat pimpinan DPRD di Pesawaran atau langsung. Kebetulan, Ketua Dewan dari PDI Perjuangan dan asli Warga Way Ratai,” kata Watoni.

Loading