Bimtek Kepala Desa Se-Lampura Dipersoalkan, APDESI di duga Salahi Tupoksi

LAMPUNG UTARA (ISN) – Bimbingan teknis (Bimtek) kepala desa Se-kabupaten Lampung Utara yang di gelar di kute Bali pada 20-23 november lalu jadi sorotan pasalnya kegiatan tersebut di duga menjadi ajang bancakan sejumlah oknum untuk mecari keuntungan dan menghambur-hamburkan uang negara.

Dugaan tersebut didasari dengan mahalnya biaya yang harus dikeluarkan dengan nilai RP. 11.500.000 per kepala desa. Dengan jumlah 198 kepala desa yang ikut berangkat dalam kegiatan tersebut.

Salah satu sumber terpercaya yang mengatakan kepada Redaksi Medinas Lampung bahwa, kegiatan Bimtek dengan dana Fantastis tersebut di koordinir oleh Apdesi kabupaten dan pihak event organizer (EO) serta diduga kuat di backup oleh oknum kejaksaan negeri Lampung Utara.

” APdesi itu apa sih?? coba dibaca lagi ADART nya, ko bisa mereka bertindak mengondisikan anggaran negara ??? dan ko bisa anggaran negara dikumpukan secara kolektif tanpa ada lelang dan surat perjanjian pelimpahan anggaran?? inikan sudah menyalahi wewenang,” katanya saat ditemui. Selasa (3/12)

Pihaknya juga mengatakan, kenapa tidak mengundang nara sumber yang memiliki kompetensi untuk digelar di Lampung Utara sehingga menghemat anggaran, dan kegiatan tersebut juga harus melibatkan Dinas Pemberdayaan Masyarakat Dan Desa (PMD) dalam pelaksanaannya.

” Dan ini sangat aneh dan lucu, bisanya mereka tidak melibatkan pemerintah daerah (PMD) dalam pelaksaan kegiatan, karena mereka merupakan pengawasan untuk kegiatan yang menggunakan anggaran dana desa, dan ini uang negara bisa-bisanya mereka semau mau, sejak kapan ada aturan ngumpulin duit dengan cara begitu,” katanya lagi.

lebih parahnya, anggaran yang mencapai Rp 2 Milyar lebih ini tidak membuahkan hasil sama sekali.
Bimtek yang dijadwalkan 3 hari ini hanya di gelar 1 hari, karena dua hari dijadikan sebagai waktu keberangkatan dan kepulangan.
salah seorang kepala desa yang dirahasiakan namanya mengatakan bahwa, tidak ada hasil yang didapat karena kondisi wilayahnya berbeda.

” Ya nggak ada hasil yang bisa kita terapkan, soalnya kan disana wilayah Wisata, ya terus apa yang mau kita terapkan disini,” katanya belum lama ini.

DIketahui bahwa kades yang berangkat bimtek nampak menggunakan pesawat jenis garuda indonesia dan menginap di salah satu hotyel yang berada dikawasan Kuta Denpasar Bali dengan tarif sekitar Rp. 800.000 permalam.

Sementara saat di konfirmasi perihal permasalahan tersebut ketua Apdesi kabupaten Lampung Utara Edwar mengatakan pihaknya tengah dirawat dirumah Sakit, karena sedang tidak sehat. (TIM)

Loading