DAS di Kecamatan Kotabumi Utara Rusak Parah

LAMPUNG UTARA (ISN) – Daerah aliran sungai (DAS) adalah suatu wilayah yang dibatasi oleh punggung- punggung bukit yang menampung air hujan dan mengalirkannya melalui saluran air, dan kemudian berkumpul menuju suatu muara sungai, laut, danau atau waduk.

Pengertian Daerah Aliran Sungai (DAS)

Setiap sungai mempunyai daerah aliran sungai (DAS) dan setiap sungai tersebut memiliki karakteristik dan kondisi DAS yang berbeda-beda. Apa Itu DAS ?. Daerah aliran sungai (DAS) adalah suatu wilayah yang merupakan kesatuan ekosistem yang dibatasi oleh pemisah topografis dan berfungsi sebagai pengumpul, penyimpan dan penyalur air, sedimen, unsur hara melalui sistem sungai, megeluarkannya melalui outlet tunggal. Apabila turun hujan di daerah tersebut, maka air hujan yang turun akan mengalir ke sungai-sungai yang ada disekitar daerah yang dituruni hujan. Karena manfaan DAS adalah menerima, menyimpan, dan mengalirkan hujan yang jatuh melalui sungai.

Fungsi DAS (Daerah Aliran Sungai)

Daerah Aliran Sungai sebagai suatu hamparan wilayah atau kawasan yang menerima, mengumpulkan air hujan, sedimen dan unsur hara serta mengalirkannya ke laut atau danau. Sehingga fungsi hidrologisnya sangat dipengaruhi oleh jumlah curah hujan yang diterima dan geologi yang mempengaruhi bentuk lahan. Adapaun fungsi hidrologis yang dimaksud adalah sebagai berikut:

1. Mengalirkan air
2. Menyangga kejadian puncak hujan
3. Melepas air secara bertahap
4. Memelihara kualitas air
5. Mengurangi pembuangan massa (seperti tanah longsor)

Manfaat Daerah Aliran Sungai

Sebagai tempat penampungan air hujan dan banyak manfaat lain dari DAS bagi kehidupan manusia, hewan, dan tumbuhan, DAS harus selalu dijaga kelestariannya. Cara menjaga kelestarian DAS antara lain tidak menggunduli hutan/tanaman-tanaman di areal DAS. Cara lainnya yaitu tidak mendirikan bangunan di areal DAS sebagai tempat pemukiman atau keperluan lainnya. DAS ini termasuk kedalam potensi gografis indonesia yang harus di manfaatkan agar mendapatkan keuntungan dari alam.

Foto: keadaan DAS di desa Madukoro Tidak ada lagi tanaman kayu keras.
dok.14 agustus 2019

Berbanding terbalik yang terjadi di Kecamatan kotabumi Utara Kabupaten Lampung Utara.Seperti di katakan Serjana Kehutanan Johan Andri Yanto, jumlah DAS atau biasa di sebut masyarakat setempat lahan Perengan, di kecamatan itu,dengan jumlah Das kurang lebih sebanyak 500 hektar, dan terbagi di tiga desa, yakni desa madukoro,desa wonomarto dan desa Sawojajar,kini sudah rusak parah semenjak 10 tahun terahir,hal tersebut di duga adanya  aktifitas warga dan para Oknum yang menggarapnya,minggu 03/02.

” kami menghitung jumlah DAS di wilayah Kecamatan Kotabumi Utara ini dengan menggunakan citra dan potret Udara,kemudian kita juga surpe ke lapangan. untuk mengenai kondisi yang terjadi 80 persen sudah rusak. Memang terjadi sewa-menyewa atas lahan DAS tersebut,seperti contohnya ada warga desa madukoro dan desa tetangga yang ikut menggarap,”ungkap Johan yang juga menjabat sebagai kepala desa Madukoro.

aktifitas penggarapan lahan Das di kecamatan kotabumi utara di duga dilakukan  oleh segelintir warga dan para oknum, yang di duga kegitatan tersebut melanggar aturan dan perundang-undangan, dibenarkan warga yang pernah menjadi salah satu yang di tunjuk untuk menjadi koordinator penyewa lahan, dia mengatakan, Das yang berjumlah lebih dari 500 hektar tersebut kini sudah habis di sewa dan di garap oleh warga, aktifitas itu kini  di duga dikoordinatori langsung oleh para oknum.

” saya sudah tidak lagi menjadi (koordinator), sekarang masyarakat sudah pada daftar langsung, dengan tarif 4 juta per hektar namun sekarang lahan Das sudah habis di sewa oleh masyarakat, ” Jelas Ruswan.

(Tim)

Loading