DPRD Metro Minta Pemkot Panggil Manajemen BRI

METRO (ISN) – Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Metro meminta
Pemerintah Kota (Pemkot) memanggil management Bank Rakyat Indonesia (BRI) terkait maraknya aksi pencurian Bri Link di Bumi Sai Wawai ini.

Hal tersebut diutarakan Wakil Ketua II DPRD Kota Metro, Ahmad Khusaeni, mendapatkan perhatian atas maraknya aksi pencuri yang menyasar agen BRI Link, Selasa (08/2/22).

“Akhir-akhir ini Kota Metro maraknya terjadi aksi pencurian khususnya di BRI Link. Tentunya, hal ini menjadi perhatian serius buat kita semua. Pertama, tentu bagi aparatur keamanan, khususnya kepolisian terus meningkatkan kinerjanya dalam menghadirkan keamanan di Metro,” ujarnya.

Dirinya meminta kepada Pemkot Metro untuk dapat memanggil management BRI guna berkoordinasi prihal Standar Operasional Prosedur (SOP) kios agen BRI Link.

“Pemerintah daerah perlu komunikasi intensif dengan pihak BRI itu sendiri, dipanggil dari pihak BRI untuk berkoordinasi meningkatkan kewaspadaan. Apalagi sekarang ini mulai marak di Lampung, khususnya di Metro,” ungkapnya.

Politisi PKS tersebut juga menilai, Pemkot Metro juga perlu memanggil seluruh management perbankan yang ada di Metro selain dari BRI.

“Ya saya pikir kepala daerah perlu juga memanggil para pihak manajemen bank di Metro, diajak ngobrol bareng dalam meningkatkan keamanan untuk hal ini, agar tidak terulang lagi terjadi di Metro,”
jelasnya.

Tak hanya itu, Anggota DPRD tersebut juga menyarankan agar pihak BRI dapat memberikan layanan kepada mitranya melalui penguatan SOP pengamanan.

“Kemudian untuk BRI Link sendiri tentu penting untuk kita harus menggunakan SOP dalam operasional, yang memang dengan rangka pengamanan usaha dalam hal ini BRI Link. Apakah tempatnya harus di standarkan, pegawainya harus benar-benar mengacu pada standar SOP yang berkaitan dengan pelaksanaan pelayanan BRI Link,” bebernya.

Ia juga menilai management BRI bertanggungjawab penuh atas kerugian para agen jika pihaknya belum memiliki SOP pengamanan dibukanya kios agen BRI Link.

“Kalau menurut saya dilihat dari SOPnya dulu, kalau sepanjang SOP belum standar, ya BRI harus bertanggungjawab terhadap namanya pencurian yang ada di TKP. Tetapi kalau sudah standar bener ya namanya musibah, tentu yang namanya musibah kita kembalikan lagi, siapa yang mau,” tandasnya.

Sebelumnya diberitakan, kawanan pencuri melancarkan aksinya pada Selasa 1 Februari 2022 di kios agen BRI Link milik Wisnu Nandang Sulendra Jl. Dr. Sutomo Kelurahan Purwoasri, Kecamatan Metro Utara. Dari Kios tersebut, pencuri berhasil membawa lari uang tunai senilai Rp 25.300.000.

Kemudian peristiwa terjadi untuk kedua kalinya, kawanan pencuri kembali melancarkan aksinya di kios agen BRI Link Bang Iyal milik Zahrial Musthofa Hasani di Jl. Dr Sutomo Kelurahan Hadimulyo Timur, Kecamatan Metro Pusat pada Sabtu (5/2/2022). Di kios tersebut kawanan pencuri berhasil menggondol uang tunai senilai Rp 30 Juta.

Kini jajaran Kepolisian Resort Metro tengah bergerak memburu para pelaku kejahatan tersebut. Polres Metro juga hingga kini masih melakukan penyisiran terhadap seluruh kios agen BRI Link yang ada di Metro guna mensosialisasikan pentingnya peningkatan keamanan. (*).

 

Loading